Selasa, 26 Februari 2013

Cara Menangkal Meteor Jatuh ke Bumi + Video Simulasi



NEOShield, sebuah inisiatif internasional perlindungan Bumi dari ancaman benda-benda langit, membuat sederet proyek untuk menangkal objek luar angkasa menerobos masuk ke lingkungan Bumi.

Dalam laporan bertajuk Defending Planet Earth: Near-Earth Object Surveys and Hazard Mitigation Strategies, yang dipublikasikan tahun 2010, US National Research Council (NRC) mengidentifikasi ada empat plihan mitigasi atau penekanan dampak akibat ancaman objek luar angkasa berdasarkan diameter dan waktu peringatan sebelum dampak terjadi.





Dari klasifikasi di atas, untuk objek berukuran lebih dari 500 meter, langkah atau reaksi yang diambil bisa berupa peluncuran nuklir ke arah objek luar angkasa yang mengarah ke Bumi. Dampak yang terjadi bisa berupa perubahan lintasan orbit dari objek tersebut, sehingga menjauh dari Bumi.

Untuk objek berdiameter kurang lebih 100-500 meter, reaksi yang ditempuh bisa berupa kinetic impactor, atau penabrak kinetik, yang terbuat dari pesawat luar angkasa nirawak. Cara ini digunakan untuk mencegah objek luar angkasa atau asteroid mengarah ke Bumi.

Dibandingkan nuklir, metode penabrak kinetik dinilai para ilmuwan lebih memungkinkan untuk saat ini, dan sedang masuk tahap pengerjaan oleh NEOShield.

Pada prinsipnya, seperti disebutkan di atas, NEO akan membenturkan pesawat nirawak ke arah objek luar angkasa, seperti asteroid, dengan perhitungan matematis yang sangat cermat, agar lintasan orbit objek tersebut melenceng, dan tidak lagi menjadi ancaman bagi Bumi.

Untuk itu, prinsip transfer momentum digunakan. Sebagai penabrak, pesawat NEO harus berkecepatan sangat tinggi, atau sampai 10 kilometer per detik, bahkan lebih. Dengan kecepatan penabrak kinetik yang sama, maka lintasan objek tersebut diperkirakan akan berubah, meski hanya sedikit. Agar tidak sia-sia, pesawat ruang angkasa untuk observasi juga perlu diterbangkan sebelumnya, guna memastikan apakah objek tersebut cukup berbahaya bagi Bumi atau tidak. Pesawat observasi ini bertugas memetakan NEO, termasuk mengoleksi informasi vital seperti ukuran objek, bentuk, kecepatan rotasi, dan komposisi kimianya.

Jika menurut pemetaan NEO objek itu masuk kategori berbahaya, maka penabrak kinetik diluncurkan mengarah langsung ke objek tersebut, tentu saja dengan perhitungan matematis yang cermat, agar lintasannya menjauh, bukan justru mendekat ke Bumi.





Video simulasi kinetic impactor by : NEOshield


Pengambilan artikel dari VivaNews  

sumber : NEOshield

Silahkan Baca Ini Juga :

0 komentar:

Posting Komentar